MIMIKA – Menuju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2024, sejumlah figur mencuat dan menyatakan diri siap menjadi Bupati Mimika periode 2024-2029 yang akan datang.
Di tengah munculnya sejumlah nama, salah satu figure yang tidak asing lagi dalam bagi masyarakat di tanah Papua adalah Yansen Tinal .
Yansen Tinal memang bukan sosok baru di dunia perpolitikan Papua. Terlahir dengan nama Fernando Archiles Yansen Tinal, BA, merupakan adik kandung Wakil Gubernur Provinsi Papua (almarhum) Klemen Tinal SE, MM.
Diketahui, Klemen Tinal (alm) adalah Bupati definitif Kabupaten Mimika, pada Tahun 2001 hingga Tahun 2006, dan 2008 hingga 2013, sebelum akhirnya menjadi Wakil Gubernur Provinsi Papua, sejak September 2018, hingga meninggal dunia pada Tahun 2021.
Yansen Tinal (YT) adalah putra dari (Alm.) Pdt. Abdiel Tinal, S.Th, yang adalah tokoh masyarakat, yang juga memiliki banyak jasa untuk Kabupaten Mimika.
Berdasarkan catatan, Pendeta Abdiel Tinal, selaku tokoh masyarakat juga mantan anggota DPRD Fakfak, anggota DPR Irian Jaya dan DPRD Mimika, yang juga adalah tokoh politik pencetus lahirnya Mimika sebagai kabupaten definitif.
Yansen lahir di Tembagapura, 15 Agustus 1983 dan dibesarkan di Kabupaten Mimika. Riwayat pendidikannya, mulai dari TK hingga SMP, di Yayasan Pendidikan Jayawijaya (YPJ).
Tercatat, pernah menempuh pendidikan di Long Trail High School (LTS) Vermont Amerika Serikat (AS).
Yansen memperoleh gelar sarjananya, dari International Affairs Bachelor of Art (BA) Gordon College, di Massachusetts Amerika Serikat.
Jenjang kariernya dimulai, ketika ia tergabung dalam United States Indonesia Society (Usindo) di Washington DC Amerika Serikat.
Kemudian dirinya juga pernah terlibat dalam United States Agency for International Development (USAID). Selanjutnya ia pernah berkontribusi aktif, dalam Papua Agriculture Development Alliance (PADA).
Karier politiknya mulai menanjak ketika ia menjabat sebagai Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua periode 2014 – 2019. Ia juga pernah menempati posisi sebagai Ketua harian DPD Golkar Papua. Selanjutnya Yansen menjabat sebagai Ketua Komisi I dan Ketua Fraksi Partai Golkar di DPRP Papua.
Pengalamannya sebagai wakil rakyat dua periode, tidak membuat Yansen Tinal puas dalam melayani masyarakat.
Karena itu, ia bertekad untuk terus mengabdikan diri kepada masyarakat melalui Pilkada serentak tahun ini (2024). Baginya, kesejahteraan masyarakat adalah hal yang prioritas.
Menjadi Bupati Mimika bukan soal kekuasaan, tetapi sebagai anak asli Mimika, dirinya didorong oleh rasa tanggung jawab, untuk memajukan daerahnya sendiri, melalui sumbangsih pikiran, tenaga dan membangun Mimika ke arah yang lebih baik dan yang paling utama adalah pemerataan pembangunan dan memajukan SDM Mimika.
“Saya sebagai anak Mimika, di sinilah saya akan mengabdikan diri. Saya terpanggil bukan untuk kekuasaan atau kedudukan tetapi ini soal kontribusi dan sumbangsih, pemikiran, tenaga dan waktu saya untuk membangun Mimika ,” tegasnya.
Dirinya melihat, banyak sekali potensi yang harus ditingkatkan di Mimika. Pembangunan yang dilakukan oleh pemimpin terdahulu, tentunya pantas untuk diapresiasi, namun banyak hal yang perlu atau dapat dilakukan dalam pembangunan kedepannya, baik secara fisik maupun SDM-nya.
Mimika memiliki karakteristik dan sumberdaya alam yang sangat potensial, sehingga bagaimana kita membawa Mimika ke arah yang lebih baik dan mensejahterakan masyarakat, baik dari segi sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lain-lain.
Berbicara mengenai berbagai sektor ini bukan tidak berdasar, dengan pengalaman yang ia miliki baik di luar pemerintahan, maupun 10 tahun duduk sebagai wakil rakyat, tentunya menjadi bekal yang cukup untuk mengambil langkah tepat, dalam menjawab apa yang dibutuhkan masyarakat.
Dalam kurun 10 tahun terakhir, melalui aspirasi masyarakat, banyak hal-hal atau kekurangan-kekurangan yang memang perlu dibenahi kedepannya, terutama keberpihakan pada ekonomi kerakyatan. “Ini adalah salah satu hal yang akan kita perjuangkan kedepannya,” katanya.
Selain itu, keluhan masyarakat mengenai kurangnya lapangan kerja juga perlu menjadi perhatian, karena salah satu yang dibidangi pada Komisi I DPR Provinsi Papua adalah mengenai persoalan tenaga kerja. Kemudian mengenai pertanahan dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Disinggung soal APBD Mimika yang cukup besar, menurut Yansen, ini memang perlu perhatian, karena ada kencenderungan, bahwa besarnya anggaran menjadi suatu prestasi. Tetapi yang penting di sini adalah outputnya.
Seperti diketahui juga basis dari masyarakat asli Papua, justru berada di pedalaman pesisir dan pegunungan Mimika. Sehingga salah satu visi yang akan dilakukan ketika terpilih nantinya adalah pemerataan pembangunan, sehingga pembangunan tidak hanya fokus di dalam kota.
“Jangan kita lupa dengan masyarakat yang ada di pedalaman. Mimika ini kan luas mulai dari Potowaiburu hingga Jila dan Jita. Pelayanan dasar tentunya penting untuk jadi perhatian, seperti ketersediaan atau pemerataan pelayanan kesehatan dan pendidikan, air bersih dan bantuan-bantuan lainnya,” kata Yansen.
Oleh karena itu, memang perlu berbangga terkait dengan anggaran Mimika yang besar, tetapi kita tidak boleh puas karena itu, tetapi yang perlu, adalah bagaimana anggaran itu bisa terserap dengan baik dan tepat sasaran, dimana kemanfaatan sebesar-besarnya adalah untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan pembangunan serta indeks pembangunan manusia.
“Karena sumber daya manusia yang sehat, yang terdidik, akan menopang pembangunan Mimika di masa depan,” ungkap Yansen, yang kini sebagai Ketua DPD Golkar Kabupaten Mimika.
Sementara itu, terkait dengan kontribusinya selama menjadi wakil rakyat, Yansen menyebutkan, banyak hal yang sudah dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Sebagaimana dalam menjalankan fungsinya sebagai wakil rakyat, banyak aspirasi masyarakat yang sudah diwujudkan, pengawasan, termasuk legislasi yang muaranya adalah untuk kepentingan masyarakat . Selain itu, banyak kontribusi langsung kepada masyarakat, dalam bentuk bantuan, baik untuk rumah ibadah, mahasiswa maupun masyarakat pada umumnya.